Saat membicarakan hal-hal yang berhubungan dengan penurunan berat, Anda akan menemukan pendapat yang berlawanan. Faktanya, tidak hanya ada satu pendekatan yang bisa dilakukan untuk menurunkan berat.
Hampir semua strategi penurunan berat memiliki konsekuensi. Akan tetapi, untuk mendapatkan hasil terbaik, Anda harus memilih praktik terbaik.
Banyak ahli diet dan nutrisi menyarankan untuk sering makan sambil tetap menjaga ukuran penyajian.
Meskipun cara itu bukan pendekatan yang buruk untuk menurunkan berat, cara itu tentunya bukanlah cara terbaik. Sebuah studi mengungkapkan bahwa faktor yang memberikan pengaruh paling signifikan bukanlah frekuensi makan atau porsi penyajian setiap makanan, melainkan jumlah kalori.
Hal ini membuktikan bahwa berapa kali pun Anda makan dalam sehari, jumlah kalori yang dikonsumsi adalah hal terpenting untuk menurunkan berat.
Jika seseorang sering makan dan mengonsumsi lebih banyak kalori, dia tidak akan turun berat. Sebaliknya, jika seseorang makan dua atau tiga kali dengan jarak waktu yang cukup lama dan dengan jumlah kalori yang dikurangi, kemungkinan untuk turun berat pun lebih besar.
Tubuh manusia akan menggunakan kalori berdasarkan laju metabolisme dan level aktivitas yang dilakukan seseorang. Berapa pun kalori yang Anda konsumsi, tubuh hanya akan menggunakan kalori yang dibutuhkan. Selain itu, saat Anda makan, makanan tidak langsung dicerna dan mengalami metabolisme.
Dengan demikian, kalori tidak akan langsung digunakan. Jadi, konsep mengenai konsumsi sedikit makanan tetapi sering, tidaklah masuk akal.